contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Sabtu, 04 Mei 2013


Suatu waktu aku terhenti sejenak dari perjalanan panjangku, sambil menoleh ke belakang  samar-samar kulihat dirimu yang perlahan mulai mendekat kearah ku. Dan disaat itupula mataku mulai tertuju pada bayangan dirimu, sambil bertanya-tanya dalam hati kecilku “siapakah dia?” (Mencoba terus menegaskan pandangan) “siapa sebenarnya orang yang ada dibalik bayangan itu?”. cukup lama aku terhenti dan menunggu, iya menunggu sosok dibalik bayangan itu. semakin dekat, semakin aku terdiam dengan tatapan kosong kearah bayangan itu. semakin dekat  terlihat cahaya yang begitu terang, lalu seraya aku duduk dan menundukkan kepala karena pancaran sinar yang begitu terang. Aku yakin bayangan itu semakin dekat karena cahaya itu semakin terang kearahku.

Tak lama kemudian aku merasakan telapak tangan yang menyentuh pundakku seraya berkata “Hay, kenapa kamu?”, (aku terdiam sejenak dan berfikir) “siapa dia?”. Lalu dengan rasa penasaran perlahan aku mulai mengangkat kepalaku dan terlihat senyum yang membuat jantung ini berdetak tak beraturan. Dengan tatapanku yang  masih tak percaya, dia pun menjulurkan tangannya untuk membangunkanku dari posisi duduk ku seraya berkata “Hay..”, aku pun meraih tangannya dengan ragu dan terbangun lalu membalas senyumnya seraya berkata “Iya, aku gpp ko.” dan dia kembali tersenyum.

Aku masih menatapnya dengan pandangan bingung. Dia menarik tanganku dan memintaku untuk ikut bersamanya, namun aku menolak dan menarik lagi tanganku yang sempat digenggamnya. Lalu dia berkata “ikutlah denganku, aku akan buatmu bahagia saat berjalan bersamaku sampai ke ujung jalan sana.” namun aku tak percaya begitu saja dengan perkataannya. Aku masih terdiam ragu karena dia begitu asing untukku. Dia kembali berkata dengan wajah penuh harap “kamu tak usah ragu, aku takkan mengecewakanmu. Sungguh.” . Dia membuatku berfikir  “apakah dia sungguh-sungguh dengan ajakannya atau aku akan ditinggal ditengah jalan saja dan membuatku tersesat”.

Dengan rasa ragu, akupun menerima ajakkannya dan dia pun meraih kembali tanganku dan menggenggamnya. Akhirnya aku melanjutkan perjalanan panjangku bersama dia.

Hmm.. di awal perjalanan dia pun mulai memperkenalkan dirinya. Awalnya aku masih cuek dan tak perduli dengan apa yang dia katakan tentang dirinya karena aku masih menganggapnya asing. Tapi entah kenapa dia masih terus saja berbicara tentang dirinya padahal dia tau sikapku tak merespon. Sambil terus berbicara tentang dirinya, disepanjang perjalan itu dia menunjukkan banyak hal yang sebelumnya aku tak pernah tau. Jalan demi jalan kita lewati dan tak ada satupun kenangan yang tertinggal setiap kali kita melewati jalan tersebut. Semakin jauh perjalanan, aku mulai merasakan hal yang berbeda. Dia tak lagi menceritakan tentang dirinya, melainkan dia meyakiniku agar aku tetap bersamanya sampai ujung jalan sana. 

Entah ada perasaan yang lain itu sudah mulai tumbuh atau entah karena apa, aku mulai merasa nyaman dengannya. Aku mulai merespon setiap kata darinya dan perlahan aku mulai memperkenalkan diriku.  Sambil terus berjalan dan entah mengapa suatu ketika langkahnya terhenti dan dia ingin melepas genggamannya, aku pun tak diam saja lalu berkata “kamu mau kemana?” (dengan wajah heran dan menggenggam balik tangannya). Dia hanya membalas pertanyaanku dengan senyuman penuh arti dan kita kembali berjalan.

Disepanjang perjalanan itu aku mulai berfikir “apa yang sebenarnya aku rasakan”  (sambil terus menggenggam erat tangannya). Aku mulai merasa takut kehilangannya dan tak ingin kalau dia pergi dariku. Aku berjalan dengan lamunanku tentang apa yang aku rasakan sampai-sampai aku tersandung dan dia menoleh kearahku lalu berkata “kamu kenapa? Aku ga akan ninggalin kamu ko” (sambil tersenyum). Iya mungkin dia merasa kalau aku memikirkan hal yang tadi. 

Perjalanan sudah semakin jauh dan sudah terlihat ujung jalan sana. Aku mulai merasakan perasaan yang lain padanya. Sepertinyad ia sungguh-sungguh karena disepanjang perjalanan tadi dia terus berusaha meyakiniku hingga perjalanan kita sudah sejauh ini. iya memang awalnya aku tak memperdulikannya namun aku juga manusia yang punya perasaan dan kepekaan.  Dan kali ini aku merasa kalau aku menyayanginya. 

Perlahan aku mulai menunjukkan perasaanku ini lewat sikapku. Semakin terlihat ujung jalan semua yang kita rasain saat kita jalan pertama kali sudah berbeda. Kita semakin dekat dan dia semakin meyakini dan menguatkan perasaanya padaku. 

Kita terhenti dan saling menatap dengan senyuman. Dan akhirnya kita sampai di ujung jalan. Sesampainya kita, dia bersimpuh dihadapanku dan berkata “maukah kamu menemani hari-hariku?” dengan wajah memerah dan senyum bahagia aku pun bersedia menjadi seseorang yang menemani hari-harinya.

Dan sejak saat itu hari-hariku menjadi lebih berwarna dan berarti karenanya. Aku merasa bahagia walaupun semua terasa sederhana, karena semua akan indah pada waktunya.




selamat membacaaa :)

0

0 komentar:

Posting Komentar

Ini bukan tentang Kamu dan Aku Tapi tentang KITA...

Diberdayakan oleh Blogger.
Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Total Tayangan Halaman

Links

Followers

Sample Widget