Rindu ini masih ada, ketika tak ada lagi dirimu yang selalu
hadir dikala ku merasa sepi. Rindu ini masih ada, ketika aku mengingat kenangan
tentang kita. Rindu ini masih ada, ketika aku berfikir ingin sekali bertemu
denganmu. Rindu ini masih ada, ketika aku menginginkan kehadiranmu. Tapi aku
sadar, rindu ini hanya sebuah rindu yang tak bisa ku ungkapkan padamu. Hanya
aku yang merasakan tanpa kamu tau bagaimana rasanya aku sangat merindukan
dirimu disini bersama sepi dan hatimu yang tertinggal. Aku tak tau apakah rindu
ini ada karena perasaan ku masih untuk mu atau hanya karena aku slalu mengingat
kenangan kita. Aku slalu berharap ketika aku rindu, kau pun merasakan rindu
yang ku rasa. Air mata yang menjadi saksi ketika rindu ini sudah tak lagi
terbendung. Hanya dengan berdoa aku harap rindu ini akan sampai ke hatimu dan
kamu mengirimkan satu pesan untukku yang slalu ku tunggu ketika ku merindukanmu.
Rindu ini semu dan hanya aku yang merasakan tanpa kamu tau dan kamu rasakan.
Tuhan, sampaikan rasa rindu ini untuknya. Aku tak meminta
banyak darinya, aku hanya ingin dia peka dengan apa yang aku rasa terhadapnya.
Jaga slalu hatinya hanya untukku dan jaga slalu hatiku hanya untuknya. Walaupun
aku sadar, sekarang Aku dan Dia bukan “KITA” lagi tapi aku percaya ini adalah
sebuah proses menuju bahagia ku yang tertunda bersamanya.
Cemburu
ini masih ada, ketika kau sebut wanita lain. Cemburu ini masih ada, ketika kau
dekat dengan wanita lain. Aku sadar, cemburu ini hanya untukku dan hanya aku
yang merasakan tanpa kamu peduli bagaimana rasa sakit saat kamu sebut dan dekat
dengan wanita lain. Tapi aku juga sadar kalau aku tak punya hak cemburu atas
dirimu, karena Aku dan Kamu bukan “KITA”. Namun tak bisa ku pungkiri rasa ini,
rasa tak rela ketika kau bersamanya. Sadar kah dirimu disana saat kau sebut
Dirinya, aku merasa sakit. Aku tak tau kenapa rasa cemburu ini masih hadir,
entah karena perasaan ku masih untukmu atau karena aku masih belum bisa
merelakanmu bersama yang lain. Mungkin kamu begitu karena kamu kecewa atau sakit
saat aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita, tapi yang perlu kamu tau,
aku mengambil keputusan itu bukannya aku jadi bahagia tanpamu namun malah
sebaliknya. Aku tersiksa, aku sepi dan aku sendiri tanpamu di hari-hariku. Dan
aku pun tau, pasti kamu senang saat aku berada di posisi itu dan aku juga
memaklumi. Aku memang terlalu egois dan aku memang belum bisa dewasa atas
hubungan kita. Tapi aku percaya suatu saat nanti kau akan kembali untukku dan
menjaga hatimu hanya untukku. Walaupun saat ini aku harus merasakan cemburu dan
sakit karena kau lebih dulu bahagia karena nya bukan karena ku. Tapi tak
mengapa, Karena aku menginginkan kamu menjadi yang terakhir untukku dan
hidupku.
Dilarang copas yee (kyk ada aja yang mau copas tulisan gua) hahaha
mari berkarya :D
mari berkarya :D
selamat membaca...